Haloo, selamat sore.. sudah lama ane gak ngeposting blog, hmm banyak tugas masalahnyaaa.. :D
Saya pernah dapat tugas dari guru untuk mempresentasikan tentang BUDAYA POLITIK yang kaya gini..
BUDAYA POLITIK
oleh Misbahul Ma'ruf
1. Pengertian
Menurut
Almond dan Verba, dalam bukunya The Civic Culture (budaya politik
kewarganegaraan) menyatakan bahwa ’’ budaya politik merupakan sikap
individu terhadap sistem politik dan komponen-komponennya juga sikap
individu terhadap peranan yang dapat di mainkan dalam sebuah sistem
politik.Kemudian Lary Diamond, ahli politik yang menekuni tentang
perkembangan penelitian mengenai budaya politik seebagai keyakian,
sikap, nilai, ide-ide, sentimen dan dialokasikan evluasi suatu
masyarakat tentang sistem politik nasionalnya dan peran dari
masing-masing individu dalam sistem itu.Atau secara praktis, budaya
politik merupakan seperangkat nilai-nilai yang menjadi dasar para aktor
untuk menjalankan tindakan-tindakan dalam ranah politik.
2. Sistem Politik sebagai Obyek budaya Politik
- sistem politik
Sistem
politik: didefinisikan sebagai tindakan yang berhubungan dengan
’’keputusan-keputusan mengikat’’ suatu masyarakat.Unit sistem politik
adalah tindakan-tindakan politik.Input dalam bentuk permintaan dan
dukungan menjadi masukkan sistem politik.Output dalam bentuk keputusan
dan tindakan politik.Jika memuasakan membangkitkan dukungan, dan jika
sebaiknya akan melahirkan tuntuan baru.
- Sistem politik sebagai obyek budaya politik
oleh
David Easton, diberi pengertian sebagai seperangkat interaksi yang
diabstrakkan, di mana nilai-nilai dialokasikan terhadap
masyarakat.Dengan kata lain, sistem politik merupakan bagian dari sistem
sosial yang menjalankan alokasi nilai-nilai (dalam bentuk
keputusan-keputusan atau kebijakan-kebijakan) yang bersifat
otoratif.
- Komponen budaya politik
1. bersifat kognitif
meliputi
pengetahuan/pemahaman dan keyakinan-keyakinan individu tentang sistem
politik dan atributnya, seperti ibu kota negara, lambang negara, kepala
negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai, Pemilu/pemilukada,
partai politik, fungsi DPR/DPRD, Partai politik dsb
2. bersifat
afektif: menyangkut perasaan-perasaan atau ikatan emosional yang
dimiliki oleh individu terhadap sistem politikcontoh: persaan optimis
bahwa Pemikada langsung dpat memperoleh kepala daerah yang lebih
berkualitas dan lebih dekat dengan rakyat
3. bersifat
evaluatif: mengkut kapasitas individu dalam rangka memberikan penilaian
terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagimana peran indivu
di dalamnya.contoh: komitmen untuk mendukung pelaksanaan Pimiluka
langsung sesaui dengan aturan main
4. nilai-nilai budaya politik
sistem
politik yang dianut oleh suatu negara secara sederna dapat digonngkan
ke dalam sistem politik demokrasi dan sistem politik otoriter, maka
budaya politik itu dapat bersifat demokratis dan otoriter.
Nilai-nilai budaya politik demokrasi
|
Nilai-nilai budaya politik otoriter
|
Egalitarian
Pluralisme
Terbuka
Dialogis
Persuasif
Pemilihan
Independesi tinggi
|
Feodal
Homogin
Tertutup
Dogmatis
Represif
Penunjukan
Dependensi yang tinggi
|
II. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK
a. budaya politik parokial
Bahwa individu-individu memiliki pengharapan dan kepedulian yang rendah terhadap pemerintah dan pada umumnya
tidak merasa terlibat.Sehingga masyarakat yang bertipe budaya politik
parokial dapat pula dikatakan memiliki ciri antara lain tidak memiliki
orentasi atau pandangan sama sekali baik berupa pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif) dan penilain (evaluasi) terhadap obyek politik (sistem
politik).
b.budaya politik subyek
budaya
politik subyek jikasuatu masyarkat terdapat frekuansi orintasi yang
tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan obyek output
atau pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
c.budaya politik partisipan
memiliki
orientasi terhadap seluruh obyek politik secara keseluruhan (input,
output) dan terhadap diri sendiri sebagai aktor politik, ia disamping
aktif memberikan masukan atau aktif mempengaruhi pembuatan kebijakan
publik (input) juga aktif dalam implementasi atau pelaksanaan kebijakan
publik (output)
PERKEMBANGAN TIPE BUDAYA POLITIK MENURUT GREERT
a.budaya politik abangan
budaya
politik abangan adalah budaya politik masyarakat yang menekankan
aspek-aspek animisme atau kepercayaan terhadap adanya roh halus yang
dapat mempengaruhi hidup manusia.Semacam PKI dan PNI
b. budaya politik santri
budaya
politik santri adalah budaya masyarakat yang menekankan aspek-aspek
keagamaan khususnya agama Islam.Pada masa lalu, kelompoksantri cenderung
berafiasai pada partai NU, atau Masyumi.Kini, mereka berafialiasi pada
partai seperti PKS, PKB, PPP dan partai berbasis islam lainnya.
c.budaya politik priayi
budaya
politik priayi adalah budaya politik masyarakat yang menekankan
keluhuran tradisi.Kelompok priayi sering kali dikontraskan dengan
kelompok petani.Pada masa lalu, kelompok masyarakat priyayi berafiliasi
dengan partai PNI.Kini, mereka berafiliasi dengan partai Golkar.
TIPE BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
- sebelum terbentuknya negara RI adalah kedualatan rakyat
Bung
Hatta menunjukkan pijkakan budaya demokrasi itu sebenarnya tidak asing
bagi rakyat indonesia, kerna tiga sifat utama yang dikandungnya,
cita-cita rapat, cita-cita protes massa, cita-cita tolong menolong telah
dikenal dalam demokrasi tua di tanah air kita.
Sedangkan
Kuntowijoyo (1999) menatakan ada 2 pusaka budaya politik bangsa yaitu
afirmatif (pengukuh kekeuasaan) yang feodalistik yang merupakan tradisi
politik BU (BUDI UTOMO) dan budaya politik critical (pengawas terhadap
kekusaan) yang demokratis sebagai tradisi politik SI (Serikat Islam).
Ketegangan
antara budaya politik feodalistik dan budaya demokNGKrasi terlihat dari
pendapatnya Soetatmo dan dr.Tjipto Mangungkusumo.
Soetatmo: melihat dari segi budaya, budaya jawa sejak zaman pergerakan nasional telah mendominasi.
Dr.Tjipto
Mangukusumo: melihat dari segi ideal dari kepentingan politik bahwa
masyarakat majemuk indonesia lebih tepat dikembangkan sebagai negara
kesatuan yang menunung tinggi kemajemukan.Negara yang menunjung tinggi
kememukan adalah negara demokratis.
Dengan
demikian meskipun dalam masyarakat indonesia sebelum kemedekaan telah
memiliki potensi budaya politik demokrasi atau budaya politik
partisipan, tetapi juga masih dibarangi dengan kuatnya paham
feodalisme.Berkembang tuan dan kauala yang dapat mendorong budaya
bertipe parokial kerena masyarakat dikelompokkan atas ’’wong gede’’
dengan ’’wong cilek’’.Solidaritas kelompok yang kuat dapat mendorong
peran politik yang berkembang hanya sebatas berorientasi kepada ikat
kelompok.
- setelah indonesia merdeka
Ø pada
masa demokrasi terpimpin budaya politiknya adaah budaya feodalistik
yang mana dengan konsep negara igralistik (satu kesatuan) dengan
konsepsi presiden, dengan slogam bahwa semua anggota keluarga harus
makan di satu meja dan bekerja di satu meja untuk menganjurkan
pembentukan kabinet gorong royong, yang terdiri dari semua partai besar
dan mewakili aliran pemikiran nasioalis, Islam, komunis.
Ø Kondisi
ini berkelanjutan pada masa orde baru di mana lembaga kepresidenan
sangat dominan bahkan ada kesan sakral dari kritik dan kontrol rakyat
Ø Pada
masa orde reformasi, dengan amandemen UUD 1945 maka pemgembangan
kelembangaan negara tertama atara eksekutif dengan legislatif
dikembangkan pada posisi yang sama kuat.Kembagaan negara untuk mendukung
negara demokrasi dan negara hukum juga berkembang pesat dewasa ini kit
mengenal: MK,KY,Komnas HAM, KPK,OMBUSMAN.
III. PENGERTIAN SOSILISASI DAN PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK
Pengertian
l Gabriel A. Almond
Sosialisasi
politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan
pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga
merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan
politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
l David F. Aberle, dalam “Culture and Socialization”
Sosialisasi politik adalah pola-pola mengenai aksi sosial, atau
aspek-aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individu-individu
keterampilan-keterampilan (termasuk ilmu pengetahuan), motif-motif dan
sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang
atau yang tengah diantisipasikan (dan yang terus berkelanjutan)
sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih
harus terus dipelajari.
l Richard E. Dawson dkk.
Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan
pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua,
guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara
baru dan mereka yang menginjak dewasa.
PROSES SOSIALISASI POLITIK
o Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden dan polisi.
o Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
o Pengenalan
mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres
(parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu).
o Perkembangan
pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat
dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini
SARANA SOSIALISASI POLITIK
- Keluarga
- Sekolah
- Partai Politik
- Kelompok bergaul
- Media massa
- Perkejaan
- Kontak-kontak politik langsung
Dalam
proses sosialisasi politik, kedudukan sarana diatas sama
pentingya.Besar tidaknya peranan sanarana-sarana di atas tergantung
kepada:
1. tingkat intesitas interaksi antara individu dengan sarana yang ada
2. proses komunikasi yang berlangsung antara individu dengan sarana tadi
3. tingkat penekunan individu yang mengalami proses sosialisasi politik
4. umur individu yang bersangkutan
Pentingnya Sosilisasi Pengemngan Budaya Politik
Budaya
politik di dalam masyarakat seharusnya mengalami perkembangan kea rah
yang lebih baik.Untuk itu, dibutuhkan sebuah strategi di dalam
masyarakat agar budaya politiknya dapat berjalan k earah yang lebih
baik.
Meneurut
Samuel P.HUNTINTNGTON, modernisasi budaya politik ditandai oleh tiga
hal, yaitu rasionalsisasi wewnang, difernsiasi struktur, dan perluasan
peran serta masyarakat dalam politik.
- sikap politik yang rasional dan otonom di dalam masyarakat
dengan
sikap ini masyarakat tidak lagi memilih satu pilihan pilihan politik
berdasarkan apa yang dipilih oleh pemimpinnya, baik pemimmpin agama
maupun pemimpin adat.masyarakat memilih karena pemilihannya sendiri
berdasarkan penilaian untuk masa depan yang lebih baik.ia tidak lagi
memilih dengan gaya dengan gaya pilihan yang bersikap ikut-ikutan.
- difensiasi struktur
maksudnya,
sudah ada spesifikasi tugas yang perlu dilakukan.Dalam situasi ini,
seseorang tidak lagi mengerjakan semua hal, misalnya, sebagai pemimpin
agama dan juga sebagai politik.Bila dua tugas ini masih menyatu dalam
satu orang atau satu institusi, berarti belum terjadi diferensiasi
struktur di dalamnya. Dalam budaya politik yang modern, diferensiasi ini
justru semekin jelas.
- perluasan peran serta politik di dalam masyarakat
masyarakat
semakin sadar atau melek politik.Mereka menyadari bahwa pilihan politik
yang mereka ambil akan menentukan nasib mereka ke depan.
Bila ketiga indikator budaya politik ini sudah berkembang di dalam
masyarakat maka budaya politik yang demokratis menemukan
esensinya.Menurut Almond dan Verba, budaya politik demokratis merupakan
gabungan dari budaya politik partisipan, subyek, dan parokial.
BUDAYA POLITIK DI NEGARA LAIN
Dalam The Civic Culture, Almond dan Verba mengemukakan hasil survei silang nasional (cross-national) mengenai kebudayaan politik. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa masing-masing kelima negara yang ditelitinya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Meksiko, mempunyai kebudayaan politik tersendiri.
ü Amerika dan Inggris dicirikan oleh penerimaan secara umum terhadap sistem politik, oleh suatu tingkatan partisipasi politik yang cukup tinggi dan oleh satu perasaan yang meluas di kalangan para responden bahwa mereka dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa sampai pada satu taraf tertentu.
ü Tekanan lebih besar diletakkan orang-orang Amerika pada masalah partisipasi,
ü sedangkan orang Inggris memperlihatkan rasa hormat yang lebih besar terhadap pemerintahan mereka. Kebudayaan politik dari
ü Jerman ditandai oleh satu derajat sikap yang tidak terpengaruh oleh sistem dan sikap yang lebih pasif terhadap partisipasinya. Meskipun demikian, para respondennya merasa mampu untuk mempengaruhi peristiwa-peristiwa tersebut.
ü Sedangkan di Meksiko merupakan bentuk campuran antara penerimaan terhadap teori politik dan keterasingan dari substansinya.
VI. MEMAMPILKAN PERAN SERTA BUDAYA PARTISIPAN
warga
negara yang berbudaya politik partisipan digmbarkan oleh Gabreal dan
Almond sebagai suatu bentuk kultur di mana anggota-anggota masyarakat
cenderung diorentasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai
keseluruhan terhadap struktur dan proses politik serta admistratif,
dengan kata lain terhadap
input
dan utput dari sistem politik itu. Bebrapa sifat esensial yang dinilai
dapat mewujudkan kepribadian yang demokratis, antara lain:
Menurut Laswell kepribadian demokratis meliputi:
- sikap hangat terhadap orang lain
- menerima nilai-nilai bersama orang lain
- memiliki sederatan luas mengenai nilai-nilai
- menaruh kepercayaerhadap lingkungan
- memiliki kebebesan yang sifatnya relatif kecemasan
Oleh
karena itu sifat-sifat yang akan menjadi kendala bagi perwujudan warga
negara yang demokratis perlu dihindari. Sifat-sifat tersebut
antara lain:
- konservatif: yaitu suatu sikap yang mengarah pada pembentukan sikap tertutup maupun sikap ekstrim
- otoriter: perlu dihindari karena kebribadian yang bertentangan dengan kebribadian demokratis contih: pendapat-pendapat mereka mudah dibentuk oleh sentimen
- budaya politik subyek: berupa adanya pengkuan dan kepatuhan kepada pemerintah tanpa pelibatan urusan pemerintah harus dihindari karena hanyaa menjadi subyek yang pasif.Padahal yang diharapakan masyarakat/negara yang demokratis adalah subyek yang aktif
- berbudya politik parokial: tidak peduli trhadap sistem politiknya
- stone citizen dan sponge citizen
stone citizen: yaitu sukar merima pendapat orang lain dan sukar mengemukkan pendapatnya sendiri
sponge
citezen termasuk kelompok busa, di mana ia mau menerima pendapat orang
lainn, dia aktif berpastisipasi, tetapi ia sukar mengemukkan idea,
pendapat atas isiaitif sendiri (Nu’man somantri)
Nah, selesai deh... bagi yang ada tugas kayak saya boleh di copas, hehe
silahkann...
Mohon dengan sangat untuk berkomentar dan saran demi kemajuan bersama,, beri kritik yang bermanfaat dan jangan lupa join blog ini..!
oke??? terima kasih :) ConversionConversion EmoticonEmoticon