KISAH 1
MUKJIZAT RASULULLAH
Seorang
Arab badui (tinggal di padang pasir) berhasil menangkap seekor rusa dan
mengikat lehernya, lalu membawanya ke Madinah. Rasulullah SAW yang
berada di luar kota Madinah mendengar suara panggilan, “Wahai Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah SAW menoleh ke kanan dan ke kiri. Namun beliau
tidak melihat seorang pun. Untuk kedua kalinya, beliau mendengar
panggilan itu. Beliau pun menoleh, namun beliau tak melihat orang yang
memanggilnya. Akhirnya beliau melihat seorang Arab badui sedang membawa
seekor rusa. Beliau tahu bahwa panggilan itu berasal dari rusa tersebut.
Rasulullah mendekati rusa itu dan bertanya, “Apa keperluanmu?” Rusa itu menjawab, “Saya
punya dua anak yang masih menyusui dan berada di balik gunung itu. Saya
berharap sudilah kiranya Anda menjadi jaminan bagi kebebasanku, agar
aku dapat pergi menyusui mereka dan kembali lagi.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau pasti akan kembali?” Rusa menjawab, “Jika saya tidak kembali, semoga Allah menyiksaku dengan siksaan orang-orang yang memakan riba.”
Lalu
Rasulullah SAW membicarakan soal pembebasan rusa dengan Arab badui itu.
Ia menerimanya. Rasulullah melepaskan rusa itu dan langsung berlari ke
balik gunung demi menemui anak-anaknya. Selang beberapa jam, rusa itu
kembali.
Kejadian ini membuat Arab badui tersadar. Ia berkata kepada Rasulullah SAW, “Saya akan memenuhi apapun yang Anda inginkan.” Rasulullah SAW bersabda, “Lepaskanlah rusa ini.”
Arab badui itu melepaskan sang rusa dan berlari ke padang pasir seraya berkata, “Saya bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Tuhan yang Maha Esa, dan engkau (Hai Muhammad) adalah utusan Allah.”
KISAH 2
BEBAN DERITA KEMATIAN
Nabi
Yahya as putera Nabi Zakaria as adalah nabi yang hidup semasa Nabi Isa
as. Ia amat dekat dan bersahabat dengan Nabi Isa as. Nabi Yahya
meninggal dunia. Selang beberapa waktu, Nabi Isa as berziarah ke
kuburnya dan memohon kepada Allah untuk menghidupkannya kembali. Doanya
terkabul. Nabi Yahya hidup kembali dan keluar dari liang kubur. Ia
berkata kepada Nabi Isa as, “Apa yang engkau inginkan dariku?” Nabi Isa as menjawab, “Aku menginginkan sebagaimana engkau di dunia dekat denganku. Sekarang engkau juga dekat denganku dan menjadi sahabat karibku.”
Nabi Yahya as menjawab, “Sampai
saat ini, rasa pedih dan pahitnya kematian, masih belum lenyap dariku,
dan engkau menginginkan aku kembali lagi ke dunia. Itu sama saja engkau
menginginkan agar sekali lagi aku merasakan pedih dan pahitnya
kematian.” Saat itu juga ia meninggalkan Nabi Isa as dan masuk kembali ke liang kubur.
KISAH 3
BERSYUKUR KEPADA ALLAH
Pada suatu hari, Syaikh Abu Said (seorang ‘urafa’ yang wafat pada 440 Hijriah) melintasi jalan bersama murid-muridnya. Seorang wanita tiba-tiba melemparkan sejumlah abu dari
atas rumah. Sebagian abu itu mengenai pakaian Syaikh Abu Said. Namun
Syaikh tidak gusar karenanya. lain hal dengan para muridnya yang jengkel
dan hendak memaki wanita itu.
Syaikh Abu Said berkata kepada para muridnya itu, “Tenang! Seorang yang layak dilempar api, namun hanya dilempar sedikit abu saja, sungguh layak bersyukur.”
Mereka terkesima oleh nasihat itu dan mengurungkan niat untuk membalas si wanita itu, lalu kemudian melanjutkan perjalanannya.
KISAH 4
MENJAGA DAN MEMELIHARA PERBUATAN BAIK
Sekelompok
orang mendatangi Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW menghadap mereka
dan bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘subhanallah’, Allah akan menanam
untuknya sebatang pohon di surga. Dan barangsiapa mengucapkan ‘alhamdulillah’, Allah juga akan menumbuhkan sebatang pohon di surga. Dan barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaha illallah’, Allah juga akan menumbuhkan baginya sebatang pohon di surga.”
Seorang Quraisy berkata, “Kalau begitu, kita akan memiliki banyak pohon di surga, karena kita sering mengucapkan kalimat itu.”
Rasulullah
SAW bersabda, “Ya, tapi jangan sampai kalian mengirim api padanya dan
membakar (semua)nya, karena Allah berfirman : “Hai orang-orang yang
beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah
kamu merusakkan pahala amal-amal kamu sekalian.”(Muhammad : 33).
KISAH 5
NASIHAT RASULULLAH SAW
Seorang
lelaki menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Ajarilah aku.” Rasulullah
SAW bersabda, “Hendaklah engkau tidak mengharapkan apa-apa yang ada di
tangan manusia, sesungguhnya itu adalah kekayaan nyata.”
Ia
berkata, “Tambahkan lagi, wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda,
“Hindarilah rasa tamak, sesungguhnya itu adalah kefakiran yang nyata.”
Ia
berkata, “ Wahai Rasulullah, tambahkan lagi.” Rasulullah SAW bersabda,
“Kalau engkau menginginkan suatu perkara, maka pikirkanlah akibatnya.
Sekiranya itu berakibat baik dan (memberi) petunjuk, laksanakanlah, dan
sekiranya itu berakibat kesesatan, tinggalkanlah.”
KISAH 5
RASULULLAH SAW DAN SEORANG PEMUDA DIAMBANG MAUT
Rasulullah
SAW mendengar kabar bahwa seorang pemuda muslim tengah menghadapi
sakaratulmaut. Segera beliau menemuinya dan berdiri di sampingnya.
Beliau SAW menuntun pemuda itu untuk mengucapkan, “La ilaha illallah”.
Namun lidahnya kelu sehingga tak mampu mengucapkan kalimat tahlil itu.
Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada orang-orang di sekelilingnya,
“Apakah pemuda ini masih memiliki ibu?”
Seorang
wanita yang hadir di situ menjawab, “Ya, aku ibunya.” Rasulullah SAW
bertanya, “Apakah engkau ridha terhadap anakmu?” Sang ibu menjawab, “Ya,
kurang lebih selama enam tahun aku tidak lagi bertegur
sapa dengannya.” Rasulullah SAW kembali bertanya, “Apakah sekarang
engkau telah ridha terhadap anakmu?” Sang ibu menjawab, “Allah merasa
ridha atas keridhaanmu, wahai Rasulullah.”
Kemudian
Rasulullah SAW bersabda kepada pemuda itu, “Ucapkanlah, la ilaha
illallah.” Pemuda itu mengucapkannya dengan lancar. Rasulullah SAW
bertanya, “Apa yang sedang engkau lihat?” Sang pemuda menjawab, “Saya
melihat di atas kepala saya seorang lelaki hitam berwajah buruk
mengenakan pakaian berbau busuk yang amat menyengat hidung sehingga
membuat saya sulit bernafas dan leher saya terasa dicekik.” Rasulullah
SAW bersabda, “Ucapkanlah, Wahai yang menerima yang sedikit dan
memaafkan yang banyak, terimalah yang sedikit dariku, dan maafkanlah aku
yang banyak, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Ya man yaqbalu al-yasir wa ya’fu an al-katsir, iqbal minni al-yatsir
wa’fu anni al-katsir, innaka Anta al- Ghafur al-Rahim).
Sang
pemuda membaca doa ini. Lalu Rasulullah SAW bertanya, “Sekarang apa
yang engkau lihat?” Sang pemuda menjawab, “Saya melihat lelaki hitam dan
berbau busuk itu telah pergi, dan seorang yang tampan berbau harum dan
mengenakan pakaian nan indah datang dan berada di samping bantal saya.”
Rasulullah
SAW bersabda, “Ulangilah membaca doa itu (ya man yaqbal al-yasir …).”
Lalu si pemuda mengulang kembali bacaan doa itu. Setelahnya, Rasulullah
SAW bertanya, “Apa yang sedang engkau lihat?” Sang pemuda menjawab,
“Saya melihat pemuda tampan itu siap merawat saya.” Setelah mengucapkan
kata-kata ini, ia pun menghembuskan nafas yang terakhir.
Sumber : Kisah-Kisah Hikmah, Penerbit Qorina.
Mohon dengan sangat untuk berkomentar dan saran demi kemajuan bersama,, beri kritik yang bermanfaat dan jangan lupa join blog ini..!
oke??? terima kasih :) ConversionConversion EmoticonEmoticon