Konser Lady Gaga Gagal. Para Little Monster tak perlu merasa resah dulu. Konser Lady Gaga belum tentu gagal. Mabes Polri menegaskan acara itu masih dikaji.
“Sekarang ini belum ada izinnya. Jadi belum kita keluarkan surat izinnya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution di Jakarta kemarin. Mabes Polri sudah menerima rekomendasi pembatalan dari Polda Metro Jaya. Namun, otoritas tertinggi tetap di Mabes Polri.
Menurut Saud, banyak pihak yang menyarankan konser Lady Gaga digagalkan. Diantaranya dari organisasi masyarakat, partai politik dan organisasi keagamaan. “Kita tentu harus mendengarkan aspirasi masyarakat,” katanya.
Mantan Kadensus 88 Mabes Polri itu menjelaskan, tanpa izin polisi konser tak boleh dilakukan, dan jika nekad bisa dibubarkan. “Pada prinsipnya Polda Metro Jaya selaku penanggung jawab wilayah Jakarta tidak memberikan rekomendasi untuk melaksanakan konser disini,” katanya.
Beragam organisasi masyarakat telah menyerahkan surat penolakan kepada Sekretariat Negara, surat itu berisi permintaan kepada presiden agar Lady Gaga tidak konser di Jakarta. “Mereka minta kepada presiden agar Lady Gaga tidak konser di Jakarta. Sehingga dari surat tersebut dan setneg melanjutkan kepada Polda agar dipertimbangkan untuk mengambil sebuah kebijakan,”katanya.
Saud juga menjelaskan bahwa sudah ada pernyataan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tidak mendukung dan menolak karena Lady Gaga dianggap tidak pantas dan bertentangan dengan agama. Selain MUI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Front Pembela Islam (FPI) yang juga menolak adanya konser tersebut. “Itu tadi, Polri akan mendengarkan aspirasi masyarakat,” katanya.
Secara terpisah, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengungkapkan, ada surat yang masuk ke Sekretariat Negara (Setneg) berkaitan dengan konser Lady Gaga. Namun surat tersebut tidak sampai berada di meja presiden. “Saya belum pernah melihat surat itu di meja presiden. Surat itu tidak masuk dalam level presiden dan tidak perlu sampai ke presiden,” kata Julian.
Menindaklanjuti surat tersebut, Setneg mengembalikannya ke pihak kepolisian sebagai yang berwenang berkaitan dengan urusan keamanan. Kepolisian lantas melakukan kajian dan pendalaman terhadap masukan tersebut. “Polda yang mengeluarkan putusan atas hal (konser) itu karena berpotensidalam keamanan,” katanya.
Meski banyak suara yang telah meminta pembatalan konser Lady Gaga tetapi banyak masyarakat yang juga telah rela antri berjam-jam membeli tiket konser tersebut. Pada penjualan pertama tiket konser Lady Gaga yang digelar pada 10 Maret lalu, hanya dalam waktu kurang dari dua jam tiket tersebut sudah terjual hingga 50 persen.
Secara terpisah, Presiden Direktur PT Java Prima Kreasi, Michael Rusli, yang lebih dikenal sebagai promotor Big Daddy, selaku penyelenggara konser Lady Gaga, menegaskan bahwa konser penyanyi asal Amerika Serikat itu belum dibatalkan.
“Saat ini belum ada pembatalan, masih on going process. Kalau nanti ada perubahan kami akan informasikan,” kata Michael dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.
Promotor, kata Michael, hingga saat ini belum memperkirakan berapa kerugian yang akan ditanggung akibat pembatalan konser. Dia hanya mengatakan, acara masih cukup jauh, sehingga kalaupun batal maka kerugian tidak akan terlalu banyak.
Pihak Big Daddy juga sedang mengusahakan penambahan kursi atau seat konser di bagian Tribun. Big Daddy menjual tiket sebanyak 30 ribu lembar dengan harga termahal Rp 2,2 juta dan paling murah di Tribun Rp 465 ribu.
“Sekarang ini belum ada izinnya. Jadi belum kita keluarkan surat izinnya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution di Jakarta kemarin. Mabes Polri sudah menerima rekomendasi pembatalan dari Polda Metro Jaya. Namun, otoritas tertinggi tetap di Mabes Polri.
Menurut Saud, banyak pihak yang menyarankan konser Lady Gaga digagalkan. Diantaranya dari organisasi masyarakat, partai politik dan organisasi keagamaan. “Kita tentu harus mendengarkan aspirasi masyarakat,” katanya.
Mantan Kadensus 88 Mabes Polri itu menjelaskan, tanpa izin polisi konser tak boleh dilakukan, dan jika nekad bisa dibubarkan. “Pada prinsipnya Polda Metro Jaya selaku penanggung jawab wilayah Jakarta tidak memberikan rekomendasi untuk melaksanakan konser disini,” katanya.
Beragam organisasi masyarakat telah menyerahkan surat penolakan kepada Sekretariat Negara, surat itu berisi permintaan kepada presiden agar Lady Gaga tidak konser di Jakarta. “Mereka minta kepada presiden agar Lady Gaga tidak konser di Jakarta. Sehingga dari surat tersebut dan setneg melanjutkan kepada Polda agar dipertimbangkan untuk mengambil sebuah kebijakan,”katanya.
Saud juga menjelaskan bahwa sudah ada pernyataan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tidak mendukung dan menolak karena Lady Gaga dianggap tidak pantas dan bertentangan dengan agama. Selain MUI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Front Pembela Islam (FPI) yang juga menolak adanya konser tersebut. “Itu tadi, Polri akan mendengarkan aspirasi masyarakat,” katanya.
Secara terpisah, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengungkapkan, ada surat yang masuk ke Sekretariat Negara (Setneg) berkaitan dengan konser Lady Gaga. Namun surat tersebut tidak sampai berada di meja presiden. “Saya belum pernah melihat surat itu di meja presiden. Surat itu tidak masuk dalam level presiden dan tidak perlu sampai ke presiden,” kata Julian.
Menindaklanjuti surat tersebut, Setneg mengembalikannya ke pihak kepolisian sebagai yang berwenang berkaitan dengan urusan keamanan. Kepolisian lantas melakukan kajian dan pendalaman terhadap masukan tersebut. “Polda yang mengeluarkan putusan atas hal (konser) itu karena berpotensidalam keamanan,” katanya.
Meski banyak suara yang telah meminta pembatalan konser Lady Gaga tetapi banyak masyarakat yang juga telah rela antri berjam-jam membeli tiket konser tersebut. Pada penjualan pertama tiket konser Lady Gaga yang digelar pada 10 Maret lalu, hanya dalam waktu kurang dari dua jam tiket tersebut sudah terjual hingga 50 persen.
Secara terpisah, Presiden Direktur PT Java Prima Kreasi, Michael Rusli, yang lebih dikenal sebagai promotor Big Daddy, selaku penyelenggara konser Lady Gaga, menegaskan bahwa konser penyanyi asal Amerika Serikat itu belum dibatalkan.
“Saat ini belum ada pembatalan, masih on going process. Kalau nanti ada perubahan kami akan informasikan,” kata Michael dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.
Promotor, kata Michael, hingga saat ini belum memperkirakan berapa kerugian yang akan ditanggung akibat pembatalan konser. Dia hanya mengatakan, acara masih cukup jauh, sehingga kalaupun batal maka kerugian tidak akan terlalu banyak.
Pihak Big Daddy juga sedang mengusahakan penambahan kursi atau seat konser di bagian Tribun. Big Daddy menjual tiket sebanyak 30 ribu lembar dengan harga termahal Rp 2,2 juta dan paling murah di Tribun Rp 465 ribu.
Mohon dengan sangat untuk berkomentar dan saran demi kemajuan bersama,, beri kritik yang bermanfaat dan jangan lupa join blog ini..!
oke??? terima kasih :) ConversionConversion EmoticonEmoticon