Di saat Per Mertesacker sudah mulai menurun penampilannya akibat cedera, timnas Jerman tak perlu kesulitan mencari penggantinya di Piala Eropa. Kini Der Panzer punya ‘benteng’ baru dalam diri Mats Hummels.
Tak banyak yang mengenal sosok Hummels sebelum Borussia Dortmund meraih kesuksesan dalam dua musim terakhir di Bundesliga. Meskipun ia lulusan akademi Bayern Munich, namun Hummels sulit mendapat tempat di sana dan memutuskan pindah musim panas 2009.
Bersama Dortmund yang notabene adalah rival utama Bayern justru penampilan Hummels berkembang pesat. Duetnya dengan Neven Subotic jadi tembok kokoh bagi Die Borussien.
Gaya khas bek-bek Jerman pun dimiliki Hummels yakni bagus dalam hal tekel, penempatan posisi dan composure. Alhasil ia cepat dikenal oleh publik dan menjadi incaran banyak klub besar Eropa.
Performa ciamik di level klub membuatnya dipanggil Joachim Loew ke timnas pada Mei 2010. Sempat kalah bersaing dengan para seniornya di lini pertahanan macam Mertesacker, Arne Friedrich atau bahkan Jerome Boateng serta Holger Badstuber yang seumuran dengan dirinya.
Namun, di Polandia-Ukraina kali ini Loew tak bisa memalingkan mata dari Hummels dan bek berusia 23 tahun itu ikut dalam skuad Die Mannschaft. Satu tempat di starting line-up pun tak lepas dari dirinya.
Itu dilakukan Hummels saat melakoni debut di turnamen internasional melawan Portugal di laga pembuka Grup B. Punya lawan seperti Cristiano Ronaldo, Nani atau Raul Meireles, membuat Hummels harus bekerja keras sepanjang laga.
Hummels pun melakukannya dengan tak canggung dan sepanjang laga boleh dibilang ia tampil nyaris tanpa cacat. Tekelnya begitu sempurna, mampu melakukan man marking dengan baik ataupun berduel udara dengan para pemain lawan, plus juga beberapa kali menggiring bola meninggalkan posnya.
Dilansir dari WhoScored, bek bertinggi badan 191 cm itu adalah pemain yang paling banyak melakukan intersep, yakni enam kali serta 10 kali clearance dengan tujuh yang efisien.
Tak hanya itu Hummels jadi pemain Jerman yang paling sering menyentuh bola yakni 95 kali dengan akurasi umpan mencapai 89 persen. Sebuah catatan yang membuatnya dinobatkan sebagi Man of The Match versi situs yang biasa mengolah data statistik tersebut (meskipun UEFA memilih Mesut Oezil).
“Aku sangat senang ketika segalanya berjalan dengan baik dan kami memulai turnamen ini dengan sukses. Kini kami berada di posisi yang sangat bagus di grup yang sulit yang ini,” tukas pengoleksi 15 caps dan satu gol itu di situs resmiUEFA.
Kini Hummels “hanya” tinggal meneruskan performanya apiknya di dua laga selanjutnya, yakni melawan Belanda dan Denmark. Jika itu mampu dilakukannya, maka Hummels pas disebut “benteng” baru Jerman.
Baca juga artikel & ulasan liputan khusus Piala Eropa di HarianDetik.com
Mohon dengan sangat untuk berkomentar dan saran demi kemajuan bersama,, beri kritik yang bermanfaat dan jangan lupa join blog ini..!
oke??? terima kasih :) ConversionConversion EmoticonEmoticon